
CMD368 – Musim 2024/2025 seolah tak kunjung membaik bagi Manchester United. Setelah kekalahan menyakitkan di final Liga Europa, pasukan Ruben Amorim kembali menampilkan performa mengecewakan dalam tur pramusim Asia. Pada Rabu malam, mereka kalah 0-1 dari tim ASEAN All-Stars dalam pertandingan persahabatan yang digelar di Kuala Lumpur. Hasil ini menjadi pukulan telak, mengingat ASEAN All-Stars adalah tim campuran dari beberapa pemain Asia Tenggara yang bahkan belum pernah bermain bersama sebelumnya.
Tim ASEAN All-Stars terdiri dari para pemain terbaik dari kawasan Asia Tenggara, termasuk pemain U-23 Australia, seorang bek berusia 32 tahun dari Kamboja, dan seorang gelandang Malaysia yang jarang tampil di tim nasional. Meski minim persiapan, mereka mampu bermain dengan solid dan menundukkan Manchester United sesuatu yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Gol kemenangan di cetak oleh Maung Maung Lwin dari Myanmar, yang dengan mudah menembus lini pertahanan United yang terlihat rapuh. Momen tersebut menjadi simbol dari tur yang berantakan ini.
Krisis Performa Manchester United Berlanjut di Asia, Kalah dari ASEAN All-Stars
Setelah tampil pasif dalam pertandingan final Liga Europa, United tampil lebih buruk lagi melawan ASEAN All-Stars. Mereka terlihat lamban, tidak kreatif, dan seperti kehilangan semangat. Bahkan, di penghujung laga, kiper berusia 39 tahun Tom Heaton ikut maju ke kotak penalti lawan saat tendangan sudut sebuah tindakan putus asa yang justru memperlihatkan minimnya peluang dari tim asuhan Amorim.
Para pemain seperti Harry Maguire dan Mason Mount tampak tidak menikmati tur ini. Maguire terlihat seperti kehilangan semangat, sementara Mount dan Amad Diallo hanya bisa tersenyum kaku di atas pesawat menuju Malaysia. Foto-foto mereka yang di pajang di media sosial justru menjadi sindiran visual atas tur ini yang di anggap sebagai ‘tambahan memalukan’ di akhir musim.
Seharusnya, pertandingan seperti ini menjadi ajang hiburan, tempat tim besar seperti Manchester United menunjukkan kelas dan memberi pengalaman tak terlupakan bagi para penggemar di Asia. Namun, sebaliknya, tur ini memperlihatkan betapa dalamnya krisis performa yang mereka alami.
Tidak hanya kekalahan, suasana tur di Kuala Lumpur pun terasa hambar. Parade bus terbuka yang biasanya di sambut ribuan fans, kali ini berlangsung di jalanan yang relatif kosong. Ini menjadi pertanda bahwa kepercayaan publik pun mulai memudar.