
CMD368 – Brasil dikenal sebagai raja sepak bola dunia, dengan lima gelar juara Piala Dunia. Namun, dalam ajang baru seperti Club World Cup 2025 yang diperluas, tantangan justru lebih berat. Dominasi finansial dan kekuatan teknis Eropa membuat peluang Brasil mengecil, meski dalam satu aspek mereka tetap unggul: jumlah wakil terbanyak. Empat klub Brasil—Palmeiras, Flamengo, Fluminense, dan Botafogo—siap berlaga di Amerika Serikat, masing-masing sebagai juara Copa Libertadores dalam empat tahun terakhir.
Dari keempatnya, Flamengo disebut sebagai tim paling kuat. “Tim terbaik di Brasil saat ini adalah Flamengo, karena mereka punya pemain-pemain terbaik,” kata Kleberson, mantan gelandang Brasil yang menjadi juara dunia 2002. “Banyak pemain mereka yang pernah tampil di liga top Eropa dan Liga Champions. Kualitas mereka sangat bagus.”
Format baru Club World Cup menghadirkan 32 tim, termasuk 12 dari Eropa. Dalam versi lama, klub Amerika Selatan sempat enam kali lolos ke final dalam sepuluh tahun terakhir—meski selalu kalah. Kini, mencapai perempat final pun dianggap sebagai prestasi.
“Kalau bisa sampai semifinal, itu luar biasa untuk klub-klub Brasil,” ujar Kleberson. “Lihat saja PSG yang akhirnya juara Liga Champions—jaraknya masih jauh dengan klub-klub Brasil.”
Kleberson juga menyoroti perbedaan pendekatan. “Dulu, klub Brasil hanya bermain tiga pertandingan di turnamen ini. Sekarang butuh persiapan lebih matang dan strategi yang lebih cerdas,” tambahnya.
Namun, Brasil punya keunggulan tersendiri. Dua laga awal Flamengo, termasuk laga melawan Chelsea, akan digelar di Philadelphia. Lokasi ini cukup dekat dengan basis suporter mereka di Amerika. “Flamengo dan Botafogo punya banyak fans di New York dan seluruh AS. Mereka bisa datang dan memberi energi ekstra untuk tim,” kata Kleberson.
Flamengo Pimpin Harapan Brasil di Club World Cup 2025, Jorginho Jadi Kunci Sukses
Salah satu tambahan penting bagi Flamengo adalah Jorginho, mantan pemain Chelsea dan juara Euro 2020 bersama Italia, yang kini kembali ke tanah kelahirannya. “Ini rekrutan luar biasa,” ujar Kleberson. “Jorginho adalah pemain top Eropa, pemenang banyak trofi. Dia akan membawa kepercayaan diri dan menjadi pemimpin di lapangan.”
Kedatangan Jorginho mencerminkan tren baru: banyak pemain Brasil di puncak kariernya masih berkiprah di Eropa. Faktanya, sembilan klub Eropa di turnamen ini memiliki minimal satu pemain asal Brasil di skuad mereka. Sementara itu, pemain di klub Brasil biasanya masih muda atau sudah mendekati akhir karier.
Dua pemain Brasil lainnya yang menarik perhatian adalah Thiago Silva dan Estevao Willian. Thiago, yang kini berusia 40 tahun, akan memperkuat Fluminense. “Dia memang tidak seperti saat usia 25 tahun, tapi kualitas, visi, dan pengalamannya tetap luar biasa,” kata Kleberson.
Sementara itu, Estevao adalah bintang muda Palmeiras yang baru berusia 18 tahun. Ia telah dibeli oleh Chelsea dan akan bergabung usai turnamen. “Saya penasaran bagaimana dia bisa berkembang di Premier League. Dia punya potensi besar,” ujar Kleberson lagi.
Gol-gol Estevao telah membantu Palmeiras memimpin klasemen Serie A Brasil sebelum digeser sementara oleh Flamengo. Keempat klub yang berlaga di Club World Cup akan mengalami penundaan jadwal liga domestik mereka.
Berbeda dengan klub Eropa yang lelah di akhir musim, tim-tim Brasil justru berada di tengah musim. “Brasil selalu mengirim pemain yang sedang fit di liga domestik ke Piala Dunia. Saya sendiri mengalaminya di 2002 bersama Atletico Paranaense,” tutup Kleberson.