
CMD368 – Seperti yang diprediksi Oliver Glasner dalam konferensi pers pra-pertandingan, inilah momen bersejarah bagi Crystal Palace: sepak bola kontinental untuk pertama kalinya hadir di Selhurst Park dalam ajang kompetisi utama UEFA. Partisipasi ini menjadi buah dari perjalanan penuh kebersamaan, semangat tim, dan tentu saja kemenangan bersejarah mereka di Piala FA.
Meskipun saat mengangkat trofi di Wembley para pemain Palace belum terlalu memikirkan UEFA Conference League, atmosfer di kawasan SE25 benar-benar bergemuruh. Suporter Palace menyambut malam Eropa pertama mereka dengan penuh antusias, 101 tahun setelah Selhurst Park pertama kali dibuka.
Pertandingan dibuka dengan pertunjukan cahaya dan sorakan yang membahana, menyambut sang juara Piala FA dan juara Piala Norwegia, Fredrikstad. Kedua kelompok suporter memberikan dukungan luar biasa sejak awal laga.
Seperti dugaan Glasner, Fredrikstad tampil dengan blok rendah, menumpuk pemain di lini belakang dan memaksa Palace melepaskan tembakan jarak jauh. Meski menguasai penuh jalannya laga, Palace kesulitan menembus pertahanan rapat lawan.
Crystal Palace Buka Petualangan UEFA Conference League dengan Gol Bersejarah
Adam Wharton dan Jean-Philippe Mateta sempat menguji kiper Martin Børsheim, namun tendangan mereka masih terlalu mudah diamankan. Peluang emas sempat hadir bagi Borna Sosa, debutan di Selhurst Park, setelah kesalahan di lini belakang Fredrikstad membuatnya mendapat ruang tembak dari jarak 40 yard. Sayang, kontrol bola yang kurang sempurna membuat kesempatan itu hilang.
Fredrikstad justru nyaris mengejutkan tuan rumah lewat aksi individu Sondre Sørløkk yang menusuk hingga garis gawang. Umpan datarnya mengenai Emil Holten, namun bola justru melambung di atas mistar.
Menjelang akhir babak pertama, Palace semakin menggempur. Mateta hampir membuka skor lewat tembakan yang membentur tiang, sementara peluang emas Ismaïla Sarr berhasil digagalkan Børsheim dengan penyelamatan gemilang. Bahkan bola muntah yang hampir disambar Justin Devenny berhasil disapu oleh Maxwell Woledzi tepat di garis gawang.
Skor 0-0 bertahan hingga jeda, namun Palace menutup babak pertama dengan dominasi penuh.
Memasuki babak kedua, Palace tampil lebih agresif. Pada menit ke-50, Marc Guéhi mengirim umpan silang matang yang disambut sundulan Devenny. Sayangnya, bola melayang tipis di atas gawang.
Empat menit berselang, tekanan tanpa henti Palace akhirnya berbuah hasil. Dari skema umpan silang dalam, mereka sukses mencetak gol perdana dalam sejarah Crystal Palace di kompetisi Eropa – sebuah momen yang akan selalu dikenang oleh suporter The Eagles.