Selasa, Oktober 14
Shadow

Max Dowman Jadi Sorotan di Laga Arsenal vs Villarreal

Max Dowman Jadi Sorotan di Laga Arsenal vs Villarreal
Max Dowman Jadi Sorotan di Laga Arsenal vs Villarreal

CMD368 – Laga uji coba pramusim antara Arsenal dan Villarreal di Emirates Stadium memberikan dua sorotan berbeda: bakat sensasional dari Max Dowman, dan performa kurang meyakinkan dari Viktor Gyokeres yang menjalani debut penuhnya bersama The Gunners.

Dalam laga yang digelar pukul 18.00 waktu setempat, Max Dowman—yang baru berusia 15 tahun—mencuri perhatian. Ia masuk sebagai salah satu dari enam pergantian pemain di babak kedua, menggantikan Gyokeres di menit ke-61, dan langsung menunjukkan kelasnya.

Dowman tampil penuh percaya diri, kreatif, dan bahkan sukses menciptakan peluang emas lewat aksinya yang berbuah penalti. Ini adalah kali kedua ia mendapatkan penalti dalam laga pramusim setelah sebelumnya juga melakukannya saat melawan Newcastle United.

Pelatih Mikel Arteta pun memberikan pujian tinggi. Saat ditanya bagaimana para pemain senior merespons kehadiran Dowman di skuad utama, Arteta menjawab, “Reaksinya sangat jelas. Mereka memegang bola dan langsung memberikannya ke dia. Tak ada bentuk kepercayaan yang lebih besar dari itu.”

Sorakan penonton saat nama Dowman di umumkan menggema lebih keras di bandingkan nama pemain lainnya, termasuk Gyokeres. Sang bocah ajaib benar-benar tampil luar biasa dan menjanjikan masa depan cerah untuk Arsenal.

Gyokeres Gagal Curi Hati Fans, Max Dowman Jadi Sorotan di Laga Arsenal vs Villarreal

Sementara itu, Viktor Gyokeres yang diboyong dengan harga fantastis £64 juta dan di gadang-gadang sebagai “potongan terakhir dalam puzzle Arsenal” belum mampu menjawab ekspektasi. Menggunakan nomor punggung 14 yang penuh sejarah, Gyokeres hanya memiliki satu peluang berarti sebelum akhirnya di gantikan oleh Dowman.

Peluang tersebut datang dari umpan terobosan yang membuatnya berhadapan satu lawan satu, namun tendangan menyudutnya berhasil ditepis oleh kiper Villarreal.

Ketika Gyokeres di tarik keluar, Arteta kembali mencoba solusi lama: memajukan Mikel Merino sebagai false nine. Sebuah taktik yang sudah di gunakan musim lalu akibat tidak adanya striker murni.

Pertanyaannya kini: bisakah Arsenal mengintegrasikan sosok striker klasik seperti Gyokeres ke dalam sistem permainan mereka yang selama ini lebih cair dan dinamis tanpa penyerang tengah sejati?

Kasus ini mirip dengan tantangan yang di hadapi Manchester City saat mendatangkan Erling Haaland. Butuh waktu dan penyesuaian taktik sebelum City akhirnya menemukan formula yang tepat untuk memaksimalkan Haaland.

Namun perbedaannya terletak pada kemampuan Arsenal untuk menciptakan peluang-peluang matang bagi tipe striker seperti Gyokeres—yang di kenal sebagai predator di kotak penalti. Jika suplai bola minim, maka sia-sia potensi striker sekaliber dia.

Arsenal harus puas dengan hasil imbang dalam laga persahabatan ini, dan bahkan mendapat sedikit cemoohan dari sebagian kecil fans saat peluit akhir berbunyi. Meski hanya laga pramusim, penampilan tidak konsisten mulai memicu kekhawatiran. Terutama menjelang laga pembuka Premier League melawan Manchester United yang tinggal sepekan lagi.

Dowman mungkin menjadi cahaya terang di Emirates malam itu, namun fokus utama tetap tertuju pada bagaimana Arteta memaksimalkan investasi besar bernama Viktor Gyokeres.

DAFTAR